Tuesday, 23 August 2011



Nabi s.a.w menyebut:

“Sesiapa yang akhirat itu tujuan utamanya, maka Allah jadikan kekayaannya dalam jiwanya. Allah mudahkan segala urusannya dan dunia akan datang kepadanya dengan hina (iaitu dalam keadaan dirinya mulia). Sesiapa yang menjadikan dunia itu tujuan utamanya, maka Allah akan letakkan kefakirannya antara kedua matanya. Allah cerai beraikan urusannya, dan dunia pula tidak datang kepadanya melainkan dengan apa yang ditakdirkan untuknya (iaitu dalam keadaan dirinya hina)”. (Riwayat al-Tirmizi, dinilai hasan oleh al-Albani).


“Dalam jantung hati ada keserabutan yang tidak dapat dibersihkan melainkan dengan mengadap Allah, padanya ada kesunyian yang tidak dapat dihilangkan melainkan perdampingan dengan Allah, padanya ada dukacita yang tidak dapat ditanggalkan kecuali dengan kegembiraan mengenali Allah dan ketulusan berhubungan denganNya, padanya ada kegusaran yang tidak ditenangkan melainkan bersama Allah dan kembali kepadaNya, padanya ada api kedukaan yang tidak dapat dipadamkan melainkan redha dengan perintah, larangan dan ketentuan Allah, menghayati kesabaran sehingga bertemuNya, padanya ada kefakiran yang tidak dapat ditampung melainkan dengan cinta dan penyerahan diri kepada Allah, sentiasa mengingatiNya, keikhlasan yang benar kepadaNya”.

~al-Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah